Indonesia Target Jadi Negara dengan Ekonomi Digital Terbesar Asia di 2020


 Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Bambang Brodjonegoro mengakui bahwa perkembangan teknologi digital berdampak besar bagi sektor ekonomi. Dia memperkirakan, pertumbuhan sektor tersebut dapat mencapai USD 130 miliar pada tahun mendatang.
"Digital ekonomi di Indonesia berpotensi sampai USD 130 miliar di 2020 atau setara dengan Rp 1.700 triliun," katanya saat ditemui di Hotel Mulia Senayan, Jakarta, Selasa (22/1).
Menteri Bambang optimis, pertumbuhan tersebut tercapai karena perkembangan ekonomi digital dari tahun ke tahun selalu ada peningkatan. Misalnya saja pada 2013 disebutkan hanya berkisar USD 8 miliar atau Rp 104 triliun, mengalami peningkatan signifikan pada 2016 mencapai USD 20 miliar atau Rp 261 triliun.
Kemudian, berdasarkan data analisis Ernst and Young, pertumbuhan nilai penjualan bisnis online di tanah air setiap tahun terus meningkat sebesar 40 persen. Sebab, ada penambahan sekitar 93,4 juta pengguna internet dan 71 juta pengguna perangkat telepon pintar di Indonesia.
"Pemerintah Indonesia ingin menempatkan Indonesia sebagai Negara Digital Economy terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2020," lanjutnya.
Perkembangan ekonomi digital di Indonesia juga tidak lepas kaitannya dengan pertumbuhan e-commerce hingga financial technology (fintech) yang jadi andalan penggerak ekonomi masyarakat.
Oleh sebab itu, Bambang menekankan perkembangan ekonomi digital masih perlu ditunjang dengan berbagai kesiapan mulai dari SDM hingga pengelolaan data. "Bappenas mengambil manfaat digital data, akomodasi statistik data, dan lebih pay attention di sosial media seperti Twitter, FB and lainnya," pungkas dia.
Share:

Faisal Basri Sebut Jawa Tak Perlu Punya Kawasan Ekonomi Khusus


Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Faisal Basri mengomentari rencana pemerintah mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus sektor industri di Jawa. Wacana tersebut muncul sebagai respons atas permintaan para pelaku industri.
Menurutnya, Jawa saat ini tidak butuh Kawasan Ekonomi Khusus sebab regulasi ekonomi di Indonesia saat ini sudah sangat terbuka.
"Bea masuk turun, jadi rata-rata bea masuk di Indonesia itu di bawah 5 persen. Lalu lintas devisa bebas. Asing boleh 100 persen. Bikin bioskop asing boleh 100 persen. Kalau dulu tidak boleh, kecuali di Batam," ujar dia di Jakarta, Selasa (23/7).
"Nah sekarang Indonesia sudah berubah, kok masih bikin Kawasan Ekonomi Khusus? Buat apa? Kawasan Ekonomi Khusus sudah tidak relevan, karena semuanya sudah bebas. Kawasan Ekonomi Khusus dibuat untuk semuanya yang tidak bebas," sambungnya.
Dia kemudian menceritakan cerita awal dibuatnya Kawasan Ekonomi Khusus pertama di Indonesia, yakni KEK Batam. Dia menganggap kota di Kepulauan Riau itu sebagai surga tersendiri lantaran bebas pengenaan bea masuk.
"Di Batam itu tidak ada bea masuk, semua bebas, asal diekspor kembali. Enggak ada aturan-aturan yang njelimet, bea cukainya segala macam. Pokoknya surga sendiri lah," ungkapnya.
Dia juga menyoroti langkah China yang kemudian meniru penerapan KEK di Batam. Dia menyebutkan, Negeri Tirai Bambu pada saat itu membuat 17 Kawasan Ekonomi Khusus atau Special Economic Zone.
"Niat pemerintahnya baik, tapi ya itu lah. Konteks historisnya kurang. Jadi hari gini masih ngomong Kawasan Ekonomi Khusus? Enggak ngerti saya. Apanya yang mau dikhususkan lagi?" tandas Faisal Basri.
Reporter: Bawono Yadika Tulus
Share:

ADB Revisi Turun Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2019 Menjadi 5,1 Persen


 Asian Development Bank (ADB) merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2019 menjadi sebesar 5,1 persen dari sebelumnya 5,2 persen. Tidak hanya tahun ini, ADB juga merevisi target pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan menjadi 5,2 persen.
Direktur ADB untuk Indonesia, Winfried Wicklein, mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebagian besar masih disumbang oleh konsumsi. "Konsumsi yang kuat akan membuat Indonesia mampu meneruskan pertumbuhan ekonominya baik tahun ini dan tahun depan," ujarnya di Plaza Indonesia, Jakarta, Rabu (25/9).
Winfried mengatakan, laju pertumbuhan tahun ini yang sedikit lebih lambat mencerminkan penurunan ekspor dan melemahnya investasi domestik. Meski demikian, investasi diperkirakan akan terus membaik menjelang akhir tahun, seiring dengan kemajuan pembangunan proyek-proyek strategis nasional untuk meningkatkan jaringan infrastruktur.
"Fundamental perekonomiannya masih solid, dengan posisi fiskal yang dikelola dengan baik, harga-harga yang stabil, dan cadangan devisa pada posisi yang cukup aman. Diperlukan investasi yang lebih kuat untuk mendorong pertumbuhan, dengan fokus pada daya saing dan pengembangan sumber daya manusia sebagai kuncinya," jelasnya.
Sementara itu, pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia yang sedang berkembang masih cukup kuat, tetapi prospeknya kini meredup dan risiko terhadap perekonomian di kawasan ini terus naik seiring melemahnya perdagangan dan investasi.
ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi 45 negara yang menjadi bagian dari kawasan Asia yang sedang berkembang sebesar 5,4 persen tahun ini pada tahun 2020. Perkiraan baru yang Iebih rendah tersebut mencerminkan turunnya prospek perdagangan internasional, sebagian karena memburuknya ketegangan perdagangan antara Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dengan Amerika Serikat (AS).
"Kemudian juga disebabkan melambatnya pertumbuhan ekonomi di sejumlah perekonomian negara maju dan perekonomian besar di kawasan Asia yang sedang berkembang, termasuk RRT, India, Republik Korea, dan Thailand," tandasnya. 
Share:

BPS Catat Pertumbuhan Ekonomi Melambat Jadi Hanya 5,05 Persen di Kuartal II-2019


Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2019 sebesar 5,05 persen (year on year/yoy). Realisasi ini lebih rendah dari realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal I-2019 yang sebesar 5,07 persen (yoy).
Pertumbuhan ekonomi ini juga lebih rendah bila dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2018 yang sebesar 5,27 persen yoy. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi sepanjang semester I-2019 tercatat sebesar 5,06 persen yoy.
"Pertumbuhan ekonomi kuartal II-2019 memang melambat bila dibandingkan kuartal I-2019 dan jauh lebih melambat jika dibandingkan kuartal II-2018. Sehingga kita perlu membedah apa yang membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh 5,05 persen di kuartal II-2019," ujar Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Senin (5/8/2019).
Selain itu, BPS mencatat harga komoditas migas dan non migas di pasar internasional pada kuartal I 2019 secara umum mengalami kenaikan jika secara kuartal, namun mengalami penurunan jika secara tahunan (yoy). Hal ini tentu berpengaruh pada perekonomian Indonesia.
Salah satunya terjadi penurunan harga rata-rata minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) pada kuartal II-2019 mengalami penurunan 6,12 persen dari kuartal II-2018. Kemudian batu bara mengalami penurunan harga 22,9 persen serta minyak kelapa sawit (CPO) turun 16,7 persen.
"Di sisi lain, dari empat negara mitra dagang utama Indonesia, perekonomian keempatnya melambat yakni Singapura, China, dan Korea Selatan, dan Amerika Serikat yang pada kuartal II-2019. Ini semua faktor yang pengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia," jelas dia.
Reporter: Bawono Yadika
Share:

Menko Darmin Optimis Pertumbuhan Ekonomi Masih 5 Persen di 2019


Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia masih akan bertahan di kisaran 5 persen. Pada tahun ini, pemerintah sendiri memproyeksikan pertumbuhan ekonomi berada di angka 5,2 persen, atau turun dari target awal sebesar 5,3 persen.
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih tetap bisa kita pertahankan meningkat terus walaupun dengan tingkat pertumbuhan yang tidak termasuk tinggi kalau dibandingkan beberapa negara lain," kata Menko Darmin dalam dalam rapat koordinasi nasional tim pengendali inflasi pusat dan daerah di, Hotel Sahid, Jakarta, Kamis (25/7).
Menko Darmin mengambil contoh, pada tahun lalu atau 2018 pertumbuhan ekonomi Indonesia masih bisa terjaga di kisaran 5 persen. Padahal kondisi ekonomi pada saat itu tengah dihantam berbagai kondisi eksternal seperti perang dagang antara Amerika Serikat dan China.
"Pada tahun 2018 pertumbuhan kita 5,17 persen dan pada triwulan 1 5,07 persen," imbuhnya.
Pertumbuhan relatif tinggi tersebut diiringi dengan kualitas yang semakin baik, sebagaimana tercermin dari penurunan tingkat kemiskinan, pengangguran, dan penurunan ketimpangan serta penurunan inflasi.
Sebelumnya, Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan pemerintah sepakat prognosis semester II-2019 dalam proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini hanya akan berada di angka 5,2 persen. Pertumbuhan ekonomi ini pun melesat dari target awal sebesar 5,3 persen.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengatakan penyesuaian angka pertumbuhan ekonomi tersebut dilihat dari sisi permintaan dan produksi. Di mana dari sisi permintaan investasi dan konsumsi masih belum menunjukan hal positif.
"Sementara itu untuk ekspor selain dorong competitiveness ,suasana lingkungan global pasti akan terpengaruh," katanya saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (22/7).
Share:

Berkat Bandara Baru, Pertumbuhan Ekonomi Yogya Melesat dan Angka Pengangguran Turun


Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) telah beroperasi di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Bandara yang terletak tepat di sisi pantai selatan Yogyakarta ini dipercaya membangunkan geliat pertumbuhan ekonomi kawasan tersebut.
Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero), Faik Fahmi, menyebutkan bandara yang dibangun dengan fasilitas modern tersebut telah berhasil mengerek angka pertumbuhan ekonomi di daerah Kulonprogo. "Pembangunan (bandara) ini terus terang saja memberikan dampak yang sangat signifikan pada masyarakat," kata dia, di Bandara YIA, Kulonprogo, Jumat (5/7).
Dia mengungkapkan, di 2015, target pertumbuhan ekonomi di Kulonprogo hanya 5,4 persen. Angka tersebut bahkan tidak berhasil dicapai. Namun, di 2019, saat bandara YIA sudah mulai beroperasi melayani penerbangan, angka pertumbuhan ekonomi meningkat drastis.
"Di tahun 2019 sampai dengan April, pertumbuhan ekonomi di Kulonprogo sudah 10,6 persen ini naiknya sangat signifikan padahal bandara belum selesai dioperasikan. Bayangkan nanti kalau misalnya bandara ini sudah 100 persen beroperasi," ujarnya.
©2019 Merdeka.com/Yayu Agustini Rahayu
Bahkan, kehadiran bandara yang bertujuan menggantikan Bandara Adisutjipto tersebut ikut mendongkrak pertumbuhan ekonomi Yogyakarta secara keseluruhan. "Dan ini juga berdampak sangat signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Yogyakarta karena di tahun 2016 pertumbuhan ekonominya 5,05 persen, sekarang ini sudah 7,5 persen," ujarnya.
Selain itu, Bandara YIA juga diklaim telah mampu mengatasi permasalahan pengangguran di Kulonprogo. Sebab, 70 persen pegawai dan petugas bandara merupakan putra putri daerah yang diberdayakan dan direkrut.
"Ini juga sudah cukup signifikan dampaknya karena kalau kita lihat dari data statistik tahun 2015 tingkat pengangguran di Kulonprogo itu 3,7 persen sekarang ini di 2019 sudah menurun sekitar 1,45 persen," ujarnya.
Kehadiran YIA juga, lanjutnya, telah dirasakan langsung dampak positifnya oleh masyarakat setempat. "Jadi dampak terhadap proses pembangunan ini sudah sangat dirasakan oleh masyarakat termasuk pertumbuhan ekonomi. Bahkan kemarin dari DPRD melakukan survei secara khusus di YIA dan mereka mendapati fakta bahwa lebih dari 70 persen petugas atau pekerja semuanya dari Kulonprogo ya," tutupnya. 
Share:

Habibienomic: Warisan Konsep Ekonomi Berbasis Teknologi BJ Habibie


 Pemerintah saat ini tengah fokus dalam melakukan pembangunan berbasis teknologi. Salah satu wujudnya melalui pembentukan konsep industri 4.0. Pembangunan konsep teknologi sebetulnya sudah lama dicetuskan sejak era Presiden BJ Habibie.
Pengamat Ekonomi dari Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, Dr Joy Tulung, mengatakan Habibienomic merupakan salah satu warisan konsep ekonomi berbasis teknologi dari BJ Habibie.
"Konsep Habibienomics, diperkenalkan pertama kali oleh ekonom Kwik Kian Gie tahun 1993 pada sebuah tulisan atau opini yang dimuat di salah satu surat kabar nasional yang merupakan pemikiran dari BJ Habibie," kata Joy seperti dikutip dari Antara di Manado, Kamis (12/9).
Joy menambahkan pemikiran Habibie mengenai strategi industrialisasi yang pada intinya adalah membangun perekonomian Indonesia berbasis teknologi. "Juga yang berfokus pada competitive advantage, oleh karena itu harus adanya penguasaan teknologi tinggi dalam industri ke depannya," ujarnya.
Habibienomic sebetulnya sebuah aliran pemikiran yang penting dan relevan untuk diterapkan saat ini dan juga mendatang. Konsep Habibienomic juga, menurutnya, bermakna mengembalikan kedaulatan ekonomi Indonesia.
Dia berpendapat, pemerintahan saat ini dan mendatang mesti memikirkan kembali konsep Habibienomic ala BJ Habibie ini. Setiap produk yang dihasilkan rakyat harus bernilai tambah dan memberikan tambahan kesejahteraan bagi mereka, terutama teknologi untuk industri pangan dan energi terbarukan.
1 dari 2 halaman

Pesan BJ Habibie: Bangun Konektivitas Antar Pulau via Udara

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro, turut berduka atas kepergian Presiden Republik Indonesia (RI) ke-3 BJ Habibie. Menteri Bambang mengaku, BJ Habibie merupakan sosok negarawan yang sangat demokratis.
"Terakhir bertemu di rumah Beliau waktu puasa tahun ini," tuturnya kepada Liputan6.com, Rabu (11/9).
Menteri Bambang melanjutkan, sebagai Kepala Bappenas, dirinya tidak akan pernah lupa pesan BJ Habibie untuk bagaimana memajukan industri agar bisa unggul di negeri sendiri.
Kata dia, insinyur penerbangan kebanggaan Indonesia itu juga turut berpesan untuk selalu mengutamakan pentingnya konektivitas di sektor perhubungan udara.
"Beliau berpesan agar Indonesia selalu prioritaskan industri bernilai tambah tinggi dan berbasis teknologi, serta membangun konektivitas antar pulau via udara," ujarnya.
"Jadi BJ Habibie merupakan sosok sebagai negarawan yang demokratis dari seorang guru yang ngemong muridnya," lanjut dia.
2 dari 2 halaman

Turunkan Rupiah Usai Krisis 1998, dari Rp12.000 Menjadi Rp6.500 per USD

Presiden ke-3 Republik Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie atau BJ Habibie meninggal meninggal dunia pukul 18.05 WIB, Rabu 11 September 2019. Habibie dirawat di RSPAD sejak 1 September lalu.

Berbagai prestasi dan kebijakan ditorehkan BJ Habibie semasa hidup. Salah satu yang sulit dilupakan yaitu saat BJ Habibie bisa mengendalikan nilai tukar Rupiah ketika Indonesia dilanda krisis moneter.

Pada tahun 1998, nilai tukar Rupiah tercatat nyaris menyentuh Rp15.000 per USD. Pada Januari 1998, Rupiah sempat menyentuh Rp14.800 per USD 1, dan paling parah pernah terjadi pada Juni 1998, di mana USD 1 senilai Rp16.800.

Namun, nilai tukar Rupiah pada era tersebut mampu dikendalikan Presiden Bacharuddin Jusuf Habibie. Dia berhasil menekan Rupiah dari belasan ribu hingga berada di bawah Rp7.000 jelang akhir masa pemerintahannya.

Habibie yang diangkat menjadi presiden setelah Soeharto memutuskan mundur dari jabatannya berusaha keras agar Rupiah tak terus melemah. Berbagai cara dia lakukan agar Rupiah kembali menguat dengan segala cara.

Selain mengalami tekanan dari dalam negeri, Habibie juga harus berhadapan dengan intervensi ekonomi yang dipaksakan International Monetary Fund (IMF). Lembaga moneter ini memaksa Indonesia agar menghapus kebijakan subsidi, terutama BBM dan TDL. Namun, hal itu ditolak Habibie.

Ketika itu, Habibie mempertahankan agar harga BBM bersubsidi agar tetap terjangkau oleh rakyat yang terpuruk akibat krisis. Harga Premium saat itu dipatok Rp1.000, dan Solar Rp550. Keputusan ini mendapatkan kritik tajam dari IMF.
Share:

Pertumbuhan Ekonomi Dalam RPJMN 2020-2024 Ditarget Capai 6 Persen


 Pemerintah tengah menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) untuk periode 2020-2024. Dalam RPJMN ini, target pertumbuhan ekonomi dipatok sebesar 5,4 persen sampai dengan 6 persen.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro, mengatakan untuk mengejar target pertumbuhan tersebut ada beberapa hal yang harus didorong. Salah satunya mendongkrak pertumbuhan industri manufaktur.
"Sektor manufaktur harus bisa tumbuh lebih tinggi daripada pertumbuhan ekonomi nasional, itu aja syaratnya karena dia adalah kontributor PDB yang lebih besar hampir 20 persen," ujar Menteri Bambang di Jakarta, Rabu (24/7).
"Jadi kalau manufaktur tumbuh lebih tinggi daripada nasional, maka dia akan terus mempercepat pertumbuhan ekonomi nasionalnya sendiri," tambahnya.
Menteri Bambang mengatakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi agar bisa mencapai hingga 6 persen maka dibutuhkan investasi besar. Paling tidak, investasi tumbuh di sekitar 7 sampai dengan 8 persen.
Dengan pertumbuhan ekonomi yang baik maka diharapkan kemiskinan bisa turun mencapai 6,5 persen di 2024, Kemudian gini rasio ditekan mencapai 0,37 persen serta tingkat pengangguran terbuka juga diharapkan bisa mencapai 4 persen.
"Meskipun saat ini gini rasio bagus, pengangguran menurun, tapi sekarang kita bukan bicara mengenai kecepatan saja, seberapa tinggi kita turun dan seberapa cepat kita turun dan seberapa cepat (pertumbuhan ekonomi) kita naik, itu yang penting untuk 5 tahun kedepan," pungkasnya. 
Share:

Jokowi: Negara-negara Lain Sudah Masuk Resesi, Kita Harus Gerak Cepat


 Presiden Joko Widodo mengatakan dampak ekonomi global yang melambat membuat negara-negara lain mengalami resesi. Untuk itu, dia meminta jajaran menterinya untuk segera gerak cepat memangkas regulasi yang menghambat investasi masuk ke Indonesia.
"Informasi saya terima ekonomi global yang melambat banyak negara-negara sudah masuk pada resesi. Kita berpacu dengan waktu dan harus bergerak dengan cepat, dengan pemangkasan, dengan penyederhanaan dari regulasi-regulasi yang menghambat," kata Jokowi.
Hal ini disampaikan Jokowi saat memimpin rapat terbatas mengenai penanaman modal di Kantor Presiden Jakarta, Rabu (25/9).
Rapat kali ini merupakan lanjutan dari rapat sebelumnya yang juga membahas soal deregulasi investasi. Jokowi mengingatkan menteri terkait untuk berpacu memberikan jaminan dan kepastian hukum bagi penanaman modal di Indonesia.
"Hari ini, supaya progress-nya lebih tajam, jangan sampai mengulang apa yang sudah kita bicarakan pada rapat yang lalu," jelas dia.
Sebelumnya, Jokowi mengaku akan rutin menggelar rapat membahas soal investasi agar Indonesia dilirik oleh para investor asing. Dia meminta kementerian terkait untuk menindaklanjuti perusahaan yang sebelumnya ingin berinvestasi di Indonesia.
Jokowi mengaku masih sering mendapat keluhan dari para investor yang ingin menanamkan modalnya di Indonesia terkait regulasi yang rumit dan berbelit-belit. Hal ini dikhawatirkan akan membuat para investor enggan berinvestasi di Indonesia.
Terlebih, negara-negara tetangga lain sudah melakukan perbaikan untuk menarik para investor. Untuk itu, dia kembali mengingatkan agar kementerian mulai menyederhanakan proses perizinan investasi.
Mantan Walikota Solo itu meyakini ada persoalan serius sehingga para investor enggan menanamkan modalnya di Indonesia. Jokowi menyebut perusahaan asing tersebut memilih Vietnam lantaran waktu yang dibutuhkan untuk merampungkan perizinan hanya dua bulan.
"Kita bisa bertahun-tahun, penyebabnya hanya itu, tidak ada yang lain. Oleh sebab itu, saya suruh kumpulkan regulasi-regulasi ya itu (untuk sederhanakan)," ucap Jokowi.
Reporter: Lizsa Egeham
Share:

Kerugian Sektor Ekonomi Akibat Listrik Padam Versi Indef


Pemadaman listrik total (blackout) di wilayah Jabodetabek, Jawa Barat dan Banten mengganggu aktivitas ekonomi secara signifikan. Mulai dari perkantoran, pusat perbelanjaan hingga industri manufaktur.
Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira mengungkapkan investasi di manufaktur diperkirakan akan melambat. Hal itu dikarenakan investor merasa pasokan energi tidak pasti.
"Jika mereka ekspansi pabrik tapi jaminan energi listrik tidak stabil ya mereka cari negara lain yang lebih siap," kata dia saat dihubungi Merdeka.com, Senin (5/8).
Imbas lain pemadaman listrik adalah berefek ke pelayanan masyarakat dari rumah sakit, kantor pemerintah juga banyak yang terimbas.
"Selain itu merugikan UMKM di Jabodetabek dan wilayah yang terganggu. Bisa dibayangkan pekerjaan seperti bengkel, makanan minuman yang bergantung pada listrik terganggu," ujarnya.
Menurutnya, UMKM menjadi korban yang paling rentan karena tidak semua mampu beli genset untuk mem back up aktivitas bisnis ketika listrik padam.
Selain itu, gangguan listrik yang berimbas ke jaringan telepon dan internet juga mempengaruhi jual beli secara online. Order jadi terlambat, dan konsumen mengeluh.
"Kerugian ekonomi secara total ditaksir bisa menembus triliunan jika kondisi pemadaman terus berlanjut selama 2-3 hari. Apalagi lebih dari 70 persen uang beredar di Indonesia terpusat di DKI Jakarta. Artinya kalau pusat ekonomi terganggu imbasnya ke pertumbuhan secara nasional," tutupnya. 
Share:

Harga Emas Antam Naik Rp 10 ribu per Gram

Harga Emas Antam Naik Jadi Rp 666 Ribu per Gram

produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) atau emas Antam melonjak Rp 10 ribu menjadi Rp 775 ribu per gram, pada perdagangan Rabu (4/9/2019). Pada Senin kemarin, harga emas di angka Rp 765 ribu per gram.

Sedangkan untuk harga buyback emas Antam juga pada hari ini naik Rp 8.000 menjadi Rp 699 ribu per gram. Harga buyback ini adalah jika Anda menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 699 ribu per gram.

Saat ini, Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Hingga pukul 08.57 WIB, mayoritas ukuran emas Antam masih tersedia.
Harga emas Antam ini berlaku di kantor Antam Pulogadung, Jakarta. Sementara, di gerai penjualan emas Antam lain bisa berbeda.

Sementara untuk harga emas Antam bercorak batik dengan ukuran 10 gram ditetapkan Rp 7.990.000. Sedangkan untuk ukuran 20 gram dijual Rp 15.430.000.

Harga emas Antam sudah termasuk PPh 22 sebesar 0,9 persen. Sertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) untuk memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen).



Daftar Harga


20161115-Harga-emas-turun-Rp-2000gram-AY4

Berikut adalah  daftar emas antam  :

* Pecahan 0,5 gram Rp 412.000
* Pecahan 1 gram Rp 775.000
* Pecahan 2 gram Rp 1.499.000
* Pecahan 3 gram Rp 2.227.000
* Pecahan 5 gram Rp 3.695.000
* Pecahan 10 gram Rp 7.325.000
* Pecahan 25 gram Rp 18.205.000
* Pecahan 50 gram Rp 36.335.000
* Pecahan 100 gram Rp 72.600.000
* Pecahan 250 gram Rp 181.250.000
* Pecahan 500 gram Rp 362.300.000
* Pecahan 1.000 gram Rp 724.600.000.


Share:

132 Saham Menguat, IHSG Dibuka di Zona Hijau

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak menguat pada pembukaan perdagangan hari ini.

Pada pra pembukaan perdagangan, Rabu (4/9/2019), IHSG naik 5,17 poin atau 0,08 persen ke level 6.266,76. Pada pembukaan pukul 09.00 waktu JATS, IHSG masih bertahan di zona hijau dengan menguat 6,98 poin atau 0,11 persen ke posisi 6.268,57.

Sementara itu, indeks saham LQ45 juga naik 0,19 persen ke posisi 979,10. Sebagian besar indeks acuan bergerak di zona hijau.

Pada awal pembukaan perdagangan sebanyak 132 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Selain itu 71 saham melemah dan 136 saham diam di tempat.

Pada awal perdagangan hari ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.272,23 dan terendah 6.263,18.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 21.769 kali dengan volume perdagangan 768,7 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 405,9 miliar.

Investor asing jual saham Rp 9,7 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.218.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, enam sektor berada di zona hijau dan empat sekotor yang melemah. Penguatan dipimpin oleh sektor pertambangan yang naik 1,58 persen. Disusul sektor konstruksi yang menguat 0,51 persen dan perdagangan yang naik 0,44 persen.

Sementara sektor yang melemah dipimpin oleh sektor infrastruktur yang melemah 0,39 persen, sektor perkebunan 0,12 persen, sektor keuangan 0,04 persen.

Saham-saham yang menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau antara lain DAYA yang naik 16,38 persen ke Rp 270 per saham, APII naik 11,76 persen ke Rp 190 per saham dan IPTV naik 11,57 persen ke Rp 482 per saham.

Saham-saham yang melemah antara lain KAYU turun 27,73 persen ke Rp 272 per saham, ALTO turun 12,37 persen ke Rp 340 per saham dan PEGE turun 6,72 persen ke Rp 222 per saham.

Sentimen Mereda, IHSG Diramal ke Zona Hijau

IHSG

Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan dibukukan ke zona merah pada perdagangan saham Rabu (4/9/2019).

Riset KGI Sekuritas menyebutkan, sentimen negatif dari regional sudah mulai mereda sehingga kaum banteng percaya lagi untuk melakukan pembelian saham big cap dan lapis dua pilihan.

"Secara teknikal, kami menilai penembusan di atas level 6.350, ini merupakan sinyal bahwa short term tren menjadi lebih strong untuk menunjukan kenaikan hingga 6.410-6.470," papar Analis KGI Sekuritas Yuganur Wijanarko dalam risetnya.

Kendati begitu, Riset Artha Sekuritas berkata lain. Pihaknya menilai, indeks masih minim sentimen untuk melaju ke zona positif.

"Sejauh ini masih minim sentimen yang mampu mendorong penguatan. Investor juga akan mengantisipasi beberapa data perekonomian Amerika Serikat," ujar Analis PT Artha Sekuritas Dennies Christoper.

Hari ini, pihaknya memproyeksi IHSG akan diperdagangkan dalam rentang support dan resistance di level 6.237-6.299.

Rekomendasi Saham

IHSG 30 Mei 2017 Ditutup Melemah 0,33 Persen

Ditengah sepi sentimen, Artha Sekuritas merekomendasikan saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS),PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), dan saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE).

Di sisi lain, KGI Sekuritas menganjurkan saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), serta saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO).

Share:

Recent Posts